Budaya Literasi
Program menumbuhkan rasa gemar membaca memang sudah berlangsung lama. Namun sayang sekali membaca sudah mulai redup seiring dengan perkembangan dan pengaruh teknologi internet tidak dapat dikesampingkan. Anak lebih sering memainkan game online, bermedia sosial daripada menggunakan teknologi internet ini untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam membaca atau belajar. Untuk meningkatkan kegemaran anak atau siswa dalam membaca, budaya membaca perlu ditumbuhkan sejak dini di lingkungan keluarga. Namun upaya tersebut perlu dilanjutkan lebih intensif lagi ketika anak memasuki lembaga sekolah. Sehingga upaya pengembangan budaya membaca berlangsung secara berkesinambungan.
Membaca sudah menjadi budaya di SMPK Sang Timur Pasuruan. Sebelum memulai pelajaran 15 menit selalu diawali dengan literasi. Selain diperpustakaan sarana lain untuk menunjang gerakan literasi dengan menyediakan pojok baca. Pojok baca bisa juga disebut perpustakaan kelas, karena dikelola oleh siswa-siswi di kelas dengan dibantu oleh wali kelas. Pojok baca juga bisa ditemukan di depan ruang TU
Kegiatan di atas adalah tahap pembiasaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMPK Sang Timur Pasuruan. Tahap selanjutnya adalah pengembangan, pada tahap pengembangan siswa-siswi bukan hanya membaca tapi juga menuliskan ringkasan buku dan menceritakan atau menjelaskan isi buku. Ringkasan buku bukan hanya berbentuk jurnal tetapi juga mereka diajak membuat mind mapping. Dalam membuat mind mapping siswa bebas berkreasi dapat berbentuk dua demensi atau tiga demensi dan siswa bebas menggambarkan tokoh yang ada dalam cerita. Setelah membuat mind mapping siswa juga dilatih untuk bisa mempresentasikan dan menjelaskan isi buku yang sudah dibaca di depan teman-teman yang lain.
Tahap berikutnya literasi masuk tahap pembelajaran. Dimana materi pembelajaran di semua mata pelajaran memasukan unsur liteasi. Salah satu upaya mempromosikan perpustakaan, sesekali guru-guru mengajak siswanya belajar di perpustakan. Bukan hanya pelajaran intrakulikuler tetapi literasi juga diperluas pada jam pelajaran ekstrakurikuler salah satunya Pramuka. Misalnya materi Dasa Dharma siswa diminta mencari berita yang berkaitan dengan penerapan Dasa Dharma kemudian mempresentasikan hasil diskusinya.